Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

The Manual Book a.k.a buku panduan

manual book adalah salah satu hal yang termasuk yang paling di remeh kan di dunia ini. anda tidak percaya? saat anda belu HP atau motor baru, apakah anda baca itu buku panduan yang di bundling satu paket dengan produk? entah kenapa saya yakin anda tidak membaca nya. hehe. malah, yang kita lakukan adalah meminta bantuan pihak ketiga, misal nya "googling". kalau ada masalah yang sering kita lakukan adalah tidak membuka buku panduan, tapi mencari solusi di internet. padahal hasil di internet itu tidak semuanya tulus. lalu kenapa kita tidak membuka buku panduan sebagai dasar? padahal kan itu buku resmi dari si pembuat produk. sudah jelas lah dia tahu seluk beluk produk nya. saya pribadi tak menyalahkan tentang mencari solusi lewat googling, saya pun sering melakukannya, karena itu alternatif yang cepat dan menyenangkan. tapi sangat banyak baiknya kita memperhatikan buku panduan. saya pribadi pernah menelan pahit ketika saya kehilangan channel YouTube saya. singkat cerita s

Sesuai Prosedur

benar, kalau sesuai prosedur itu enak. tapi sayangnya kita ini suka cari shortcut berharap mencapai hasil yang lebih penak. alasanya biar gak ribet, menghemat waktu dll. padahal kalau shortcut itu meleset bisa menambah masalah baru, keribetan dan keruwetan. opo kui. wkwk hari ini, ada salah satu konsumen kami yang beli produk mengajukan komplen. entah kronologisnya bagaimana, CS saya yang tahu. intinya, setelah di cek ke aplikasi menunjukan bahwa barang sudah "delivered", tapi anehnya sang pemesan belum menerima barang. lha terus siapa ini yang menerima barang? wkwkwk CS pun lapor kesaya, minta tolong untuk protes ke kantor pusat kurir nya. saya pun telp ke sana. si mbak nya bilang intinya, sudah di terima, tapi kok yang menerima Y4n1 (bukan nama sebenarnya) padahalkan itu beda sama nama konsumen saya. wkwkwk. saya lapor balik ke CS, penerimanya nama nya y4n1, coba suruh cek siapa tahu keluarga/tetangga. haha, CS membalas, bahwa katanya tidak ada yang namanya y4n1. puo

Mr. Draft

Lately, saya suka curhat disini, soalnya blog ini hampir ndak ada trafik. hihi. makanya PEDE kalau update disini. Coba tengok FB gue? mlompong. Bingung saya mau update apa. soalnya ndak punya ilmu yg jos untuk dibagikan. dan ingat, saya belum pintar menulis juga. kalau curhat di blog gini saja, bingung mau kemana wkwk. iseng2 nulis apa gitu di FB juga ndak bisa "lepas". hawane terbebani. apalagi teman FB itu ustadz, dosen, dll. wihhh, ndak punya mental coi. huhu biar lah blog ini jadi diari yang bisa saya baca2 sendiri sambil belajar nulis. hehe, lihat gambar. bahkan disini pun sepertinya ada yang malu2 untuk publish? hehe. ndak sih, itu kurang bener aja temanya, makanya ndak di publish. hey Mr.Draft, sementara segini dulu ndak apa apa lah, masih muda, terus belajar, berusaha berkarya di landasi ilmu syar'i dan tidak beraksi serampangan. supaya apa yang kita tuang di Internet bisa memperberat timbangan amal sholeh kala di akhirat nanti. huuh, semoga tidak t

Split test

16 maret 2016 Split test, yups. saya sebenarnya tak begitu paham maksudnya. tapi sedikit yang saya pahami, split test adalah membandingan 2 postingan FB dengan masing2 gambar yang berbeda. gak mesti gambar sih, Copywriting juga bisa. gak mesti 2 post sih, banyak juga boleh. yuks, hari ini secara resmi saya memulai split test gambar pertama. dulu mungkin pernah, tapi mungkin ndak resmi (gak niat) wkwk. I dont know, 2 bulan terakhir saya tertarik untuk bereksperimen menggunakan model untuk produk baju saya. dengan kamera bagus dan hasil menawan, tapi sayang endingnya rawan. interaksi sedikit, juga penurunan omset. mungkin juga ini karena timing sih, soalnya sepertinya produk baju saya itu tidak evergreen (laku sepanjang waktu). tapi yang agak mencengangkan yaitu interaksi konsumen kami tentang konten kami di social media. sekilas kasat ini sangat mengalami penurunan, padahal dulu cuman pakai backgrond kertas di foto dari atas interaksinya jos dan iklan senantiasa bagus. Well

Kehilangan Pelanggan

kira-kira 2 maret 2016 lalu, saya putuskan untuk menghilangkan video-video di channel Awan Film. hehe, iya, Awan Film dengan lika-liku pencarian jati diri nya. mulai dari Vlog tahun 2010 an, memantapkan diri di deretan top channel komedi indonesia tahun 2012, hingga sekarang atau hari ini Awan Film bukan siapa-siap lagi. kembali sunyi, kembali sendiri. setelah tahun 2012 itu saya (the man behind Awan Film) sedang mengalami fase perpindahan dari dunia gemerlap menuju dunia biasa saja namun penuh arti, dan Alhamdulillah, Allah SWT lembutkan hati ini. kalau mengingat, ini benar-benar proses. dan semoga setiap harinya semakin lembut. Saya mungkin seperti biasa, karena tak pintar nulis, maka blog kali ini ini mungkin akan terbaca berantakan. dan tak ingin banyak cerita, mari menyingkatnya. setelah saya hilangkan Video-video yang semakin populer itu, maka saya lihat pelanggan mulai berkurang. sedih, namun tak apa. Allah Swt akan ganti yang baru dan berkah. amin but why? mungkin say

Pengalaman pertama main Instagram

jadi teringat lembur copy writing dan edit foto buat ads di instagram hehe. Tak lupa sambil buka YouTube , serangan pun dimulai. Video Youtube senantiasa memandu saya menyelesaikan target yang akan ditembak. Jebret, Alhamdulillah, iklan pertama di Instagram! Finally, hati pun bisa senyum. Biarkan mengalir saya tinggal tidur. Zzzzzzzzz Esok nya ada pemandangan kayak gini, Jebret! Langsung saya STOP, wkwkwkw. hehe, pengalaman yang indah. Walau hasil membahayakan, tapi Alhamdulillah, akhirnya bisa juga merasakan iklan instagram. Harus tetap semangat ikhtiar, kalau kata mastah sebelah, "jika saya menyerah, maka habislah sudah", benar-benar cambuk itu kalimat. Udah wan, fokus facebook dulu saja, hihi